Dengan Ramat Allah
SWT, dan perjuangan yang tak kenal menyerah, maka pada tanggal 10 Juni 2012 Sanggar
Seni “PANRITA” STIKES Panrita Husada Bulukumba resmi dikiprahkan sebagai unit
kegiatan mahasiswa yang mencoba mengaktualisasikan apresiasi Seni dan Budaya.
Sadar akan
tanggung jawabnya sebagai generasi muda harapan bangsa dan mahasiswa STIKES
Panrita Husada Bulukumba berupaya untuk menyatukan langkah dan ide dalam status
wadah organisasi yang bernama “PANRITA” sehingga dapat berhasil guna dalam
upaya menyemarakkan dunia maing-masing mereka memiliki.
Kabupaten
Bulukumba dijuluki sebagai Butta
Panrita Lopi, yaitu bumi atau “tanah para ahli pembuat Perahu Pinisi”
berdasar
dari Itu mahasiswa sebagai pemuda penerus bangsa yakni orang-orang yang
memiliki pemikiran yang membangun dan tingkat intelektual yang tinggi terkenal
akan tingkat kecerdasannya sekaligus sebagai mahasiswa bulukumba . Maka merujut
dari itu Sanggar Seni ini di beri nama “Panrita”
Sadar akan itu, Sanggar
Seni “PANRITA” bertujuan untuk :
1. Mengkaji bahasa, seni, sastra dan budaya di STIKES
Panrita Husada
2. Menumbuhkembangkan daya kreatifitas mahasiswa dalam
bidang sastra, seni, bahasa dan budaya STIKES Panrita Husada.
3. Apresiasi terhadap bidang seni, sastra, bahasa dan
budaya di kampus STIKES Panrita Husada
Dalam perekrutan / regenerasi Sanggar Seni Panrita memiliki istilah,
yakni “Tudang Sipulung”, diantaranya
:
1. Tudang Sipulung adalah mekanisme perekrutan calon
anggota baru Sanggar Seni “PANRITA”.
2. Tudang Sipulung merupakan wadah penggalian Bakat yang
dilakukan dalam pelatihan-pelatihan yang didalamnya memuat muatan keempat adat
yang ada di Sanggar Seni “PANRITA”.
3. Pengukuhan calon anggota baru Sanggar Seni “PANRITA”. adalah
wadah untuk menetapkan calon anggota menjadi anggota yang memiliki prosesi
tersendiri. Dimana didalamnya memuat pemberian nomor regsitrasi anggota sebagai
tanda dinobatkan seorang calon menjadi anggota Sanggar Seni “PANRITA”.
Keterangan
:
1.
Gambar kipas
mewakili seni Tari
2.
Gambar pena mewakili
Seni Sastra
3.
Gambar nada
mewakili seni musik
4.
Gambar kamera
mewakili seni film dan fotograpi
5.
Gambar topeng
mewakili seni teater
6.
Latar perahu
melambangkan Bulukumba sebagai bumi panrita lopi yang kelak akan membawa
sanggar ini berlayar ke puncak kesuksesan.